Rima : Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contoh-Contohnya
Rima (persamaan bunyi) adalah pengulangan bunyi berselang, baik dalam larik maupun pada akhir puisi yang berdekatan. Bunyi yang berima itu dapat ditampilkan oleh tekanan, nada tinggi, atau perpanjangan suara. Puisi-puisi yang bergaya rima kental biasanya adalah puisi-puisi melayu dan beberapa puisi angkatan dibwah penulis kontemporer. Mereka menulis puisi-puisi seperti bentuk pantun modern. Artinya ada beberapa bunyi yang sama pada setiap pengulangan bunyi yang berselang.
Jenis-Jenis Rima
Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis rima, terdiri atas:
1. RIMA BERDASARKAN BUNYI
Terdiri atas:
- Rima Sempurna
Seluruh suku akhirnya berirama sama.
Contoh :
ma – lang
ma – ti
pa – lang
ha – ti
- Rima Tak Sempurna
Hanya sebagian suku akhir yang sama.
Contoh :
pu – lang
pa – gi
tu – kang
ha – ri
- Rima Mutlak
Seluruh kata berima
Contoh :
Mendatang-datang juaKenagan masa lampauMenghilang muncul juaYang dulu sinau-silau
Kata jua yang diulang dua kali pada tempat yang sama itu berima mutlak.
- Rima Terbuka
Yang berima adalah suku akhir suku terbuka dengan vokal yang sama.
Contoh :
bu – ka
ba – tu
mu – ka
pa – lu
- Rima Tertutup
Yang berima itu suku akhir suku tertutup dengan vokal yang diikuti konsonan yang sama.
Contoh :
hi – lang
su – sut
ma – lang
ta – kut
- Rima Aliterasi
Yang berima adalah bunyi-bunyi awal pada tiuap-tiap kata yang sebaris, maupun pada baris-baris berlainan.
Contoh :
Bukan beta bijak berperiPandai mengubah madahan syair
Bunyi b pada kata-kata dalam baris pertama bait puisi di atas disebut rima aliterasi.
- Rima Asonansi
Yang berima adalah vokal-vokal yang menjadi rangka kata-kata, baik pada satu baris maupun pada baris-baris berlainan.
Contoh :
se – cu – pak
tum – bang
se – cu – kat
mun – dam
Yang disebut asonansi ialah vokal-vokal e – u – a dan u – a pada kata-kata tersebut di atas.
- Rima Disonansi
Rima ini adalah vokal-vokal yang menjadi rangka kata-kata seperti pada asonansi tetapi memberikan kesan bunyi-bunyi yang berlawanan.
Contoh :
Tin – dak tan – duk ( i– a / a – u )
Mon – dar man – dir ( o – a / a – i )
2. BERDASARKAN LETAK KATA-KATA DALAM BARIS
Terdiri atas:
- Rima Awal
Apabila kata-kata yang berima terdapat pada awal-awal kata.
Contoh :
Pemuda kaulah harapan bangsaPemuda jangan suka berpangku tangan
- Rima Tengah
Apabila kata-kata yang berima terletak di tengah.
Contoh :
Pemuda kaulah harapan bangsaPemudi kaulah harapan negeri
- Rima Akhir
Apabila kata-kata yang berima terletak pada akhir.
Bentuk ini banyak digunakan dalam bentuk Pantun, Syair dan Gurindam.
Contoh :
Tolong – menolong umpama jariBantu membantu setiap hariBekerja selalu berlima diriItulah misal Tuhan memberi
- Rima Tegak
Apabila kata-kata yang berima terdapat pada baris-baris yang berlainan.
Contoh :
Terlipat
Terikat
Engkau mencari
Terang matahari
MelambaiMelombaiEngkau beringinDigerak angin
Terhibur
Terlipur
Engkau bermalam
Di tepi kolam
- Rima Datar
Apabila rima kata-kata yang berima itu terdapat pada baris yang sama.
Contoh :
Air mengalir menghilir sungai
(bunyi ir pada akhir ketiga kata)
- Rima Sejajar
Apabila sepatah kata dipakai berulang-ulang dalam kalimat yang beruntun.
Contoh :
Dapat sama labaCicir sama rugiBukit sama didakiLurah sama dituruniBerat sama dipikulRingan sama dijinjingTerapung sama hanyutTerendam sama basah.
- Rima Berpeluk (Rima Berpaut)
Apabila umpamanya baris pertama berima dengan baris keempat, baris kedua berima dengan baris ketiga.
Rima ini terletak pada bentuk Soneta dengan rima a – b – b – a
Contoh :
Perasaan siapa ta’kan nyala ( a )Melihat anak berlagu dendang ( b )Seorang sajak di tepi padang ( b )Tiada berbaju buka kepala ( a )
- Rima Bersilang (Rima Salib)
Rima yang letaknya berselang-selang.
Misalnya baris pertama berima dengan baris ketiga, dan baris kedua berima dengan baris keempat.
Rima ini dapat kita jumpai dalam bentuk Pantun yang berrumus
a – b – a – b.
Contoh :
Burung nuri burung dara ( a )Terbang ke sisi taman kayangan ( b )Karangan janggal banyak tak kena ( a )Daripada paham belum sempurna ( b )
- Rima Rangkai
Apabila kata-kata yang berima terdapat pada kalimat-kalimat yang beruntun.
Bentuk ini dapat kita jumpai dalam bentuk Syair dengan rumusnya
a – a – a – a ; b – b – b –b
Contoh :
Hatiku rindu bukan kepalang ( a )Dendam berahi berulang-ulang ( a )Air mata bercucuran selang menyelang ( a )Mengenangkan adik kekasih abang ( a )
Diriku lemah anggotaku layu ( b )
Rasakan cinta bertalu-talu ( b )
Kalau begini datanglah selalu ( b )
Tentulah kanda berpulang dahulu ( b )
- Rima Kembar
Apabila kalimat yang beruntun dua-dua berima sama.
Misalnya dengan abjad a – a – b – b atau c – c – d – d – e – e dan seterusnya.
Contoh :
Sedikitpun matamu tak berkerling ( a )Memandang ibumu sakit berguling ( a )Air matamu tak bercucuran ( b )Tinggalkan ibumu tak penghiburan ( b )
- Rima Patah
Apabila dalam bait-bait puisi ada kata yang tidak berima sedangkan kata-kata lain pada tempat yang sama di baris-baris lain memilikinya.
Rumus rima patah adalah a – a – b – a atau b – c – b – b
Contoh :
Beli baju ke pasar Minggu ( a )Jangan lupa beli duku ( a )Beli kemeja ke pasar Senen ( b )Jangan lupa ajaklah daku ( a )
Beli kemeja ke pasar Senen ( b )Jangan lupa membesi dasi ( c )Jangan suka jajan permen ( b )Lebih baik dibelikan semen ( b )
- Rima Merdeka
Tidak ada yang bersajak
Contoh :
Hanya sebuah bintang ( a )Kelip kemilau ( b )Tercapak di langit ( c )Tidak berteman ( d )
3. RIMA MENURUT RUPANYA
Terdiri atas:
- Rima Rupa
Rima rupa hanya terdapat pada puisi-puisi Melayu Klasik yang ditulis dengan huruf Arab – Melayu.
Tulisan ( bentuknya ) tampak sama, tetapi bunyinya berbeda.
Contoh :
1. Tulisan kata ramai dengan rami.2. Tulisan kata lampau dengan lampu.
Untuk lebih jelasnya, marilah kita lihat contoh berikut ini :
Contoh :
1. Kota Jakarta yang berpenduduk hampir tujuh juta orang itu sangat ramai.2. Pada masa lampau kehidupan masyarakat masih sederhana.
4. Berdasarkan Letak Pasanganya dalam Bait
Terdiri atas:
- Rima terus
yaitu persamaan bunyi kata atau suku kata pada akhir setiap baris.
Contoh:
Abdul Nuluk putra baginda
Besarlah sudah bangsawan muda
- Rima kembar
yaitu persamaan bunyi kata atau suku kata yang saling berpasangan.
Contoh:
Sedikit pun matamu tak mengerling,
Memandang ibumu sakit berguling,
Air matamu tak bercucuran,
Tinggalkan ibumu tak penghiburan.
- Rima silang
yaitu persamaan bunwi kata atau suku kata yang diletakkan secara silang.
Contoh:
Kalau ada sumur di ladang
Boleh kita menumpang mandi
Kalau ada umurku panjang
Boleh kita berjumpa lagi
- Rima peluk
yaitu persamaan bunyi kata atau suku kata yang saling berpelukan atau diapit satu atau dua suku kata atau kata yang sama bunyinya.
Contoh:
Hati memuja Tuhan Kuasa
Gerak laku jauhlah hati
Maafkan aku yang Gusti
Dalam usaha yang alpa
- Rima putus
yaitu persamaan bunyi kata atau suku kata yang putus.
Contoh:
Padamu, seribu mawar sudah kuberi
Sekadar membeli cintamu
Tapi kau tetap membatu, diam, dan bisu
Walau seribu tahun sudah aku menunggu, rindu,
Pilu
- Rima bebas
yaitu persamaan bunyi kata atau suku kata yang diletakkan secara bebas..
No comments: