Saya ingin bercerita sedikit tentang “kegundahan” hati saya dalam menggunakan bahasa Inggris. Sejak SD, SMP, hingga SMA saya mengenal dan diajari kata-kata seperti: biscuit, colour, favourite, neighbour dsb. yang notabene adalah kosakata British English. Sejak memasuki bangku kuliah (kebetulan saya kuliah di jurusan Bahasa Inggris), tentu saya bertemu dengan Bahasa Inggris setiap hari. Cerita dimulai ketika suatu hari saya menjawab pertanyaan yang diberikan seorang dosen, saya agak lupa dengan soalnya, tetapi ingat betul jawabannya. Waktu itu saya menjawab “NEIGHBOUR” (karena memang dari dulu saya sudah terbiasa menulis NEIGHBOUR), tapi apa yang terjadi? Dosen itu terang-terangan mengatakan bahwa kata yang tepat adalah NEIGHBOR, bukan NEIGHBOUR. Saya cukup dibuat bingung waktu itu, kenapa disalahkan? Bukankah neighbour juga benar? Dari sinilah perasaan “galau” berbahasa Inggris itu dimulai.
Menurut saya, praktik bahasa Inggris di Indonesia sangat membingungkan. Bayangkan saja, dari SD, SMP, hingga SMA kita dijejali kosakata British English (biscuit, colour, favourite, neighbour), namun ketika masuk bangku universitas, kita mulai mengenal kata: cookies, color, neighbor (dua-duanya tanpa huruf U). Oke lah, mungkin kalau biscuit dengan cookies itu sinonim, tapi bagaimana dengan neighbor dan neighbour? Color dan colour? Favorite dan favourite? Membingungkan bukan?
Bahasa Inggris digunakan di banyak negara,
baik sebagai bahasa ibu maupun bahasa kedua. Itulah sebabnya, selain “bahasa
Inggris”, ada banyak “bahasa Inggris-bahasa Inggris” lain yang merupakan
variasi dari bahasa tersebut. Dua versi bahasa Inggris yang paling umum
digunakan adalah bahasa Inggris British (British English) dan bahasa Inggris
Amerika (American English). British English banyak digunakan di Inggris dan
negara-negara persemakmurannya. Nah, kan sama-sama bahasa Inggris, emang beda?
Bedanya apa ya? Well, disini saya akan mencoba menjelaskan beberapa perbedaan
antara British English dan American English, baik dalam hal spelling (ejaan),
grammar (tata bahasa), pronunciation (pengucapan) a.k.a accent (aksen), maupun
vocabulary (kosakata). Here they are:
a.Spelling (Ejaan)
Dalam kedua variasi bahasa Inggris diatas, ada
beberapa perbedaan ejaan dalam penulisannya. British English cenderung
menggunakan ejaan kata yang asalnya dari Perancis, berbeda dengan American
English, yang dalam pengejaan cenderung kepada cara mereka melafalkannya, dan
membuang huruf-huruf yang dianggap tidak perlu. Berikut beberapa contohnya:
British English American
English
Centre
Center
Catalogue
Catalog
Colour
Color
Favourite Favorite
Grey
Gray
Neighbour
Neighbor
Programme
Program
Theatre
Theater
Cheque
Check
Apologise
Apologize
Organisation Organization
Memorise
Memorize
Realise
Realize, etc
b.Pronunciation a.k.a Accent
(Pengucapan/Aksen)
Pernahkah kalian memperhatikan bule Amerika
dengan bule Skotlandia berbicara? Atau nonton film deh gampangnya. Apa yang
beda dari cara mereka berbicara? Yes! Pronunciation a.k.a accent
(Pengucapan/aksen). Masing-masing kedua penutur bahasa Inggris tersebut punya
aksen yang khas, orang Skotlandia dengan logat British-nya yang kental, dan
orang Amerika dengan gaya bicaranya yang terdengar “ringan”. Berikut beberapa
point-nya:
• Orang Amerika biasanya melafalkan huruf “r”
dengan cukup jelas, sedangkan kebanyakan orang Inggris tidak melafalkan huruf
“r” dalam kata, khususnya jika terdapat pada akhir kata. • Dalam American
English, kata “can” dan “can’t” kedengaran sangat mirip, sedangkan dalam
British English kita bisa membedakannya secara jelas. • Orang Amerika memiliki
kecenderungan untuk mereduksi kata dengan menghilangkan beberapa huruf. Kata
“internet” misalnya dalam bahasa inggris Amerika dilafalkan sama dengan kata
“inernet” – “t” tidak diucapkan.
·Pada aksen Amerika, huruf ‘T’ dalam beberapa
kata dieja 'D' sedangkan pada ejaan british tetap diejaa 'T'. Sebagai contoh:
Weather (weather – weader)
c.Grammar (Tata Bahasa)
·Penggunaan Simple Past Tense dan Present
Perfect Tense
Dalam bahasa Inggris, Present Perfect Tense
digunakan untuk menyatakan kegiatan yang baru saja terjadi dan masih ada
hubungannya dengan sekarang.
British English:
·I have lost my bag.
·Have you ever been to Paris?
American English:
·I lost my bag. ATAU I have
lost my bag.
·Did you ever go to Paris? ATAU Have you ever been to Paris?
Perhatikan kalimat diatas, keduanya memiliki
makna yang sama, tetapi berbeda dalam grammatical form (BrE dan AmE). Di dalam
American English, kedua contoh kalimat diatas dianggap benar dan masih bisa
diterima, tetapi dalam British English, kalimat yang benar untuk menyatakan
present perfect tense adalah contoh pertama (I have lost my bag) dan (Have you
ever been to Paris?) Jadi, bisa saja kalimat yang kita tulis benar menurut
orang Amerika, tetapi salah menurut orang Inggris.
·Preposition (Kata Depan)
Dalam kedua versi bahasa Inggris tersebut, ada
sedikit perbedaan dalam hal pemakaian kata depan (preposition):
On the beach – American English
At the beach – British English
On a group – American English
In a group - British English
Please write me soon – American English
Please write to me soon - British English
d.Vocabulary (Kosakata)
You know what? Ada banyak sekali kata yang
mempunyai makna sama, tapi berbeda term (istilah) di kedua versi bahasa Inggris
tersebut. Berikut saya berikan beberapa contohnya:
British English American English
Autumn
Fall
Biscuit
Cookie
Lift
Elevator
Flat
Apartment
Film
Movie
Holiday
Vacation
Football
Soccer
Motorbike
Motorcycle
Rubber
Eraser (Rubber dalam AmE punya arti lain)
Maize Corn
Rubbish
Garbage, Trash, etc.
Untuk daftar yang lebih lengkap perbedaan kosakata antara BrE dan AmE, kalian bisa search di google, ketik saja British vs. American English, nanti akan ada banyak sekali entri yang muncul.
A friend of mine ever asked this to me: “Bahasa Inggris-mu manut yang mana Kris? British atau American?” Hmm, kayaknya sih American English. Lho kok kayaknya? Iya, karena saya, sejak kuliah, lebih terbiasa menulis MEMORIZE (AmE) daripada MEMORISE (BrE), lebih sering menggunakan kata CHECK (AmE) daripada CHEQUE (BrE) -karena alasan kepraktisan-, dan sebagian besar (malah hampir semua) dosen saya dikampus cenderung menggunakan American English sebagai acuan, hal ini secara tidak langsung mempengaruhi cara saya dalam berbahasa. Selain itu, aksen bahasa Inggris orang Amerika lebih mudah ditiru dan dipahami orang Indonesia, daripada aksen bahasa Inggris orang London asli. Nggak percaya? Tonton saja film serial Harry Potter dengan film-film bertema cowboy atau film Disney (jangan pakai subtitle yaaa), dalam hal pengucapan, mana yang lebih mudah dipahami?
Nah bagaimana catatan saya diatas? Lumayan panjang ya. Yah, ini hasil “jungkir balik” saya selama 6 semester ini. Sumbernya apa, Kristal? Sumbernya banyak, dari baca buku, lagu-lagu berbahasa Inggris, tanya dosen, tanya temen, internet, nonton TV, dan terakhir, nonton film (though I do hate watching movies).
Yah, memang tidak ada aturan strict kita harus
pakai yang mana, berkiblat kemana, juga tidak ada standar benar dan salah, tapi
bukankah kita juga harus konsisten dalam berbahasa? Jadi, “mazhab” bahasa
Inggris mana yang kalian ikuti?
No comments: