top navigation

Pantun : Pengertian, Jenis-Jenis dan Contoh Pantun

Pantun dan Tradisi Lisan Betawi Buat Generasi Zaman Now ...

Pengertian Pantun

Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang masih terkenal sampai sekarang. Teman-teman pun pasti setidaknya pernah mendengar pantun tidak hanya di dalam pelajaran bahasa Indonesia, melainkan juga di acara-acara hiburan adat sampai program hiburan komedi di stasiun televisi. Karena berbagai hal ini pulalah, tidak ada alasan untuk enggan untuk mempelajari pantun dan jenis-jenisnya.

Tradisi Palang Pintu, Jakarta

Jenis-Jenis Pantun Berdasarkan Usia

Berdasarkan usianya, pantun terbagi menjadi tiga:

  1. Pantun Tua
  2. Pantun Muda
  3. Pantun Anak

Pantun Tua

Pantun tua merupakan pantun yang biasa digunakan oleh orang-orang dewasa atau tua. Biasanya berisikan hal-hal mengenai adat istiadat atau nasehat.

Contoh Pantun Tua

Peti emas dibawa berlayar,
Jarum patah dalam peti.
Hutang emas dapat dibayar,
Hutang budi dibawa mati.

Terbang jauh burung gagak,
Jauh tinggi melayang-layang.
Walau ilmu setinggi tegak,
Untuk apa kalau tak sembahyang.

Sungguh berkah kota Mekah,
Tempat berkumpul anak manusia.
Walau ke mana kaki melangkah,
Sembahyang jangan pernah dilupa.

Shafnya rapi kaki dirapatkan,
Hati bahagia dipenuhi iman.
Jika salah mohon dimaafkan,
Itulah tanda hati yang budiman.

Bahtera berbelok ke Selatan,
Jauh sudah dari Utara.
Bila tangan sudah dermawan,
Banyak hati yang mencinta.

Burung dara burung burung merpati,
Terbang tinggi jauh melayang.
Jika ingin terhibur hati,
Ingatlah Tuhan Maha Penyayang.


Pantun Muda

Pantun muda merupakan jenis pantun yang digunakan oleh anak-anak muda yang biasanya berisikan percintaan, perkenalan, dan usaha dagang.

Contoh Pantun Muda

Di sana batik di sini batik,
Ada gunung di tengah-tengahnya.
Di sana cantik di sini cantik,
Aku bingung dalam memilihnya.

Di sini batik di sana batik,
Bulan puasa memetik kurma.
Di sini baik, di sana baik,
Cinta mana yang harus kuterima.

Jamu pahit harus ditelan,
Hangat-hangat kue cendawan.
Wajahnya cantik laksana rembulan,
Bercahaya sangat menawan.

Anak sholeh amat indahnya,
Berbinar-binar bola mata.
Kalau boleh abang bertanya,
Adik cantik siapa yang punya.

Pohon randu pohon manggis,
Terbakar pohon menjadi arang.
Puas merindu si anak manis,
Yang dirindu kini milik orang.


Pantun Anak

Pantun anak merupakan pantun yang dibuat untuk anak-anak. Isinya terkadang berupa kelucuan untuk menghibur, suka cita, dan kadang-kadang duka cita. Selain itu ada pula yang berisikan teka-teki.

Contoh Pantun Anak

Tumbuh di ladang rumput ilalang,
Tertiup angin di waktu petang.
Hati senang tiada kepalang,
Melihat ayah sudah datang.

Ikan sepat dari rawa,
Hendak dimasak mana tomatnya.
Adikku pandai tertawa,
Kalau tertawa amat lucunya.

Hamba budiman banyak disanjung,
Pergi ke pasar membeli tepung.
Ke rumah kakek, hendak berkunjung,
Jauh perjalanan menuju kampung.

Jalan-jalan ke Pulau Bali,
Kaki sakit tertusuk duri.
Turun ke sawah main ke kali,
Kampungku indah sangat asri.

Banyak minum perut kembung,
Ibu baik sangat penyayang.
Menangis adik meraung-raung,
Ingin membuat layang-layang.

Jenis Jenis Pantun Berdasarkan Isinya

Berdasarkan Isinya, pantun memiliki berbagai jenis:


  1. Pantun Percintaan
  2. Pantun Pantun Dagang
  3. Pantun Jenaka
  4. Pantun Teka Teki


Pantun Nasehat


Nasehat Hidup Damai

Jalan-jalan ke gunung Ciremai,
Awan hitam berwarna kelam.
Mari hidup dengan damai,
Jangan pernah ada dendam.

Kolam laut tempat si pari,
Ikan gabus di dalam kali.
Dendam di hati laksana duri,
Siang malam sakit sekali.

Pagi datang naik mentari,
Turun hujan nampak pelangi.
Sapa menyapa wajah berseri,
Sesama teman saling mengunjungi.

Pergi ke pasar beli terasi,
Sawah menguning tempat si padi.
Hidup bersama saling toleransi,
Agar bermasyarakat selalu harmoni.

Katak kecil turun ke rawa,
Rawa pening menjadi sawah.
Hendaklah hormat pada yang tua,
Agar hidup mendapat berkah.


Nasehat Jangan Suka Menyakiti



Hujan turun si kucing risau,
Sore hari langitpun merah.
Tajam memang ujung pisau,
Lebih tajam ujung lidah.

Air bening dari telaga,
Sangat tawar bila dirasa.
Kalau lisan tidak terjaga,
Pahala sholat kan sia-sia.

Kota Solo tempatnya batik,
Angin berhembus sangat perlahan.
Ucapan kata yang baik-baik,
Ucapan buruk hendaknya di tahan.

Sungguh ramai orang berpesta,
Pesta meriah di hari raya.
Selama hidup jauhi dusta,
Hidup berkah sudah niscaya.

Jalan-jalan ke Cianjur,
Mandi di kali mandi di sumur.
Siapa yang selalu berkata jujur,
Tentu hatinya bertambah makmur.

Bunga disiram setiap hari,
Agar mekar mawar melati.
Pada Allah dekatkan diri,
Itulah tanda hamba berbakti.

Pandai terbang hewan lalat,
Tak mudah pula terkena jerat.
Tiang agama adalah sholat,
Bekal bahagia dunia akhirat.


PANTUN PERCINTAAN

Jenis pantun ini biasanya digunakan oleh orang-orang muda atau remaja. Sesuai dengan namanya, pantun percintaan tentunya berisi hal ihwal cinta.

Ujung Pandang kota berseri,
Buah manggis harga seribu.
Sekali pandang jatuh hati,
Pada gadis berkerudung biru

Entah lintah entah bukan,
Buah randu berjatuhan.
Entah cinta entah bukan,
Ada rindu yang terasakan.

Selimut tebal badan hangat,
Biji selasih kecil sekali.
Siang malam selalu teringat,
Pada kekasih pujaan hati.

Pulang Bangka tempatnya lada,
Air cuka membuat pedih.
Kalau berjumpa hati bahagia,
Kalau berpisah terasa sedih.

Lintah bukan sembarang lintah,
Lintah kecil dari hutan.
Cinta bukan sembarang cinta,
Cintaku asli bukan karbitan.


Pantun Percintaan Romantis

Barang bekas untuk mainan,
Lucu imut cangkang kerang.
Duduk manis di pelaminan,
Rasa hati begitu riang.

Awan kelabu suasana sendu,
Badan meriang minum jamu.
Lama sudah memendam rindu,
Di pernikahan ini akhirnya bertemu.

Kain songket kain satin,
Jahit sedikit menjadi baju.
Wajahmu manis sebagai pengantin,
Sayang aku hanya sebagai tamu.

Kue satru kue talam,
Makan banyak agar kenyang.
bekerja keras siang dan malam,
menabung uang untuk si sayang.

Tetes embun di pagi hari,
Akan hilang jika siang.
Duduk termenung seorang diri,
Kekasih hati diambil orang.


Pantun Dagang

Kayu terbakar menjadi arang,
Kapas putih menjadi benang.
Jauh nasib di negeri orang,
Indah kampung selalu terkenang.

Roda besi untuk kereta,
Pohon tinggi tempat si kera.
Pulang kampung menjadi cita-cita,
Agar berjumpa sanak saudara.

Ikan kecil dari empang,
Hendak dimasak dengan terasi.
Di sini hanya hidup menumpang,
Sekedar mencari sesuap nasi.

Empek-empek kapal selam,
Enak dimakan waktu sarapan.
Sedih sendiri di waktu malam,
Duduk termenung memandang bulan.

Tanah liat tanah lempung,
Ambil sedikit dari gunung.
Sanak saudara jauh di kampung,
Anak rantau terkadang bingung.


Pantun Jenaka

Di sana bingung di sini bingung,
Di tengah-tengah kenapa gunung.

Baju lama sudah bolong,
Perut lapar terasa kempong.
Bukan aku berkata bohong,
Kakek tua giginya ompong.

Ada enaknya jadi kepompong,
Hanya diam di atas bukit.
Ada enaknya temanku ompong,
Kalau menggigit tidak kan sakit.

Ikan sepat enak dipindang,
Kalau dipindang langsung makan.
Hati senang mata memandang,
Kakek nenek bergandeng tangan.

Burung perkutut burung kutilang,
Kamu kentut ngga bilang-bilang.


Pantun Teka Teki

Jalan ke bukit selalu menanjak,
Kue enak di dalam baki.
Kalau kamu memang bijak,
Binatang apa tanduk di kaki.

Untuk apa membawa tombak,
Kalau hanya pergi ke pasar.
Kalau bisa cobalah tebak,
Dimasukan malah keluar.


Main ke tambak kencang anginnya,
Pergi ke sana pagi-pagi.
Tebak benda apa namanya,
Dipotong makin tinggi,


Jenis Jenis Pantun Berdasarkan Jumlah Baris

Berdasarkan jenis-jenisnya, pantun bisa dibedakan menjadi beberapa jenis.


  1. Pantun karmina atau pantun kilat
  2. Pantun empat kerat
  3. Pantun talibun


Pantun Karmina

Pantun karmina atau pantun kilat adalah pantun yang terdiri hanya 2 baris pada setiap baitnya.

Kura-kura dalam perahu,
Pura-pura tidak tahu.

Sudah gaharu cendana pula
Sudah tau, bertanya pula.

Ikan sepat ikan lembat.
Siapa cepat dia dapat


Pantun Empat Kerat


Pantun empat kerat merupakan pantun yang dalam satu bait terdiri dari 4 baris.

Tangan luka sangat pedih,
Diberi obat jangan dirasa.
Kenapa hati merasa sedih,
Karena di kelas tak dapat juara.

Paling enak makan ketupat,
Dimakan di hari lebaran.
Carilah ilmu hingga dapat,
Jangan sampai putus harapan.

Kalau harga sedang murah,
Beli satu dapatnya dua.
Jadi anak jangan pemarah,
Kalau pemarah lekas tua.

Pergi ke kebun cari belalang,
Belalang besar membuat heran.
Hati senang bukan kepalang,
Karena esok hari lebaran.


Pantun Talibun

Talibun merupakan jenis pantun yang dalam satu bait terdiri dari 6 baris. Jadi pantun talibun merupakan pantun terpanjang.

Ramai sungguh di hari raya,
Mawar melati berseri-seri,
Gerimis turun menyirami.
Rumah tangga akan bahagia,
Suami kasih kepada istri,
Istri hormat kepada suami
Pantun : Pengertian, Jenis-Jenis dan Contoh Pantun Pantun : Pengertian, Jenis-Jenis dan Contoh Pantun Reviewed by Muhammad Khairadhi on July 07, 2020 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.