Pengertian, Tujuan , Ciri-Ciri, Unsur-Unsur, Struktur, Kebahasaan, jenis-Jenis Dalam Teks Eksposisi
Pengertian Teks Eksposisi
Secara lengkap, teks eksposisi merupakan teks yang bertujuan untuk menyampaikan pendapat atau gagasan-gagasan pemikiran mengenai suatu topik. Dilihat dari jenisnya, teks eksposisi ini termasuk ke dalam teks nonfiksi karena mengemukakan hal-hal yang bersifat ilmiah.
Ragam jenis teks eksposisi sering dipakai dalam berkomunikasi sehari-hari, baik secara lisan maupun tulisan. Dalam ragam lisan, ragam eksposisi sering dipakai untuk melakukan diskusi di forum seminar. Dalam ragam tulis, teks eksposisi dipakai untuk menjelaskan suatu topik secara detail.
Supaya lebih paham lagi, nanti akan dijelaskan juga beberapa contoh teks eksposisi. Melalui contoh tersebut, silahkan dipahami lagi pengertian teks eksposisi dan ciri-cirinya.
Tujuan Teks Eksposisi:
Sebenarnya, untuk apa sih teks eksposisi ini dibuat? Ini mungkin menjadi pertanyaan umum bagi siapa pun yang belajar tentang teks eksposisi. Untuk menjawab pertanyaan ini, berikut adalah beberapa tujuan teks eksposisi.
- Menjelaskan informasi tertentu kepada pembaca.
- Memberikan pendapat atau argumen tentang suatu masalah kepada pembaca.
- Mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu.
- Memberikan pengetahuan secara detail dan jelas sehingga pembaca memahaminya.
Ciri-Ciri Teks Eksposisi
Setelah mengetahui pengertian dan tujuan teks eksposisi, selanjutnya kamu juga perlu memahami bagaimana ciri-ciri teks eksposisi. Setiap teks tentunya mempunyai ciri khusus. Secara umum, teks eksposisi dibuat dengan ciri-ciri sebagai berikut.
- Memberikan penjelasan tentang suatu topik, masalah, atau kejadian.
- Gaya bahasa yang digunakan lugas, baku, dan persuasif.
- Bisa menjawab pertanyaan “Adiksimba”, yakni apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, bagaimana.
- Berisi pendapat yang informasif
- Menggunakan data dan fakta. data dan fakta tersebut digunakan untuk memperkuat pendapat.
- Tidak memihak. Artinya, penulis tidak mempunyai tujuan untuk meyakinkan pembaca.
- Membahas masalah yang menarik, baru, atau penting.
Unsur-Unsur Teks Eksposisi
Untuk membangun satu kesatuan teks yang utuh, teks eksposisi terbagi dalam beberapa unsur. Dua unsur utama yang wajib ada dalam teks eksposisi adalah gagasan dan fakta. Apa itu gagasan dan fakta? Simak penjelasannya berikut.
1. Gagasan dalam Teks Eksposisi
Gagasan disebut juga ide atau pendapat. Gagasan merupakan pernyataan yang berupa komentar, penilaian, saran, bujukan, atau dorongan. Gagasan atau pendapat biasanya mengungkapkan apa yang dipikirkan penulis.
Contoh:
Jika pemerintah tak segera bertindak, dalam sepuluh tahun ke depan, hutan di Sumatra akan habis akibat kebakaran.
2. Fakta dalam Teks Eksposisi
Fakta secara sederhana bisa dimaknai sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi. Fakta adalah keadaan atau peristiwa yang benar-benar ada dan bisa dibuktikan kebenarannya. Fakta berfungsi untuk memperkuat gagasan. Ciri-ciri fakta salah satunya adalah berisi data-data yang akurat.
Contoh:
Dalam kurun waktu sepuluh tahun, hutan Indonesia mengalami penurunan luas hingga 64 juta hektar.
Pola Pengembangan Paragraf Eksposisi
Teks eksposisi bisa dibentuk melalui beberapa pola pengembangan. Ada 4 pola pengembangan untuk teks eksposisi, yakni pola umum-khusus, pola khusus-umum, pola ilustrasi, dan pola perbandingan. Simak poin-poin berikut untuk memahami pola pengembangan dalam teks eksposisi.
1. Pola umum-khusus
Pola umum-khusus disebut juga dengan pola deduksi. Dalam pola pengembangan umum-khusus, pemikiran bermula pada peristiwa-peristiwa yang umum kemudian ditarik kesimpulan yang khusus. Jika menggunakan pola pengembangan umum-khusus, hal-hal yang dijelaskan di awal adalah informasi umum yang sekaligus menjadi informasi penting dalam teks eksposisi.
2. Pola Khusus-Umum
Pola yang satu ini disebut juga dengan pola induksi. Berbeda dengan pola deduksi, pembahasan dimulai dengan hal-hal yang bersifat khusus kemudian diakhiri dengan kesimpulan yang bersifat umum.
3. Pola Ilustrasi
Ilustrasi secara istilah bisa dimaknai sebagai penggambaran. Pola pengembangan ilustrasi dalam teks eksposisi berarti penulis mencoba menggambarkan peristiwa. Pola penggambaran lebih detail dan terperinci.
4. Pola Perbandingan
Pola perbandingan disebut juga analogi. Dalam membuat teks eksposisi menggunakan pola perbandingan, penulis mencoba membandingkan dua hal yang memiliki persamaan. Dalam pola perbandingan, yang diperhatikan adalah persamaannya, bukan perbedaannya. Jadi, kesimpulan yang didapat nantinya berdasarkan persamaan antara dua hal yang dibandingkan tersebut.
Struktur Teks Eksposisi
Sebuah teks selalu dibangun dengan struktur tertentu. Pada dasarnya, struktur tersebut berupa pembuka, isi, dan penutup. Nah, dalam teks eksposisi strukturnya terbagi-bagi menjadi tesis, argumentasi, dan penegasan ulang. Simak penjelasannya berikut.
1. Tesis atau Pernyataan Umum
Tesis adalah bagian pembuka dalam teks eksposisi. Tesis atau pernyataan umum merupakan bagian yang menjelaskan pandangan penulis secara umum mengenai topik yang akan dibahas. Pada bagian ini, penulis mengenalkan isu yang dibahas. Setelah itu, penulis memberikan pandangan pribadinya atas isu atau topik tersebut.
2. Rangkaian Argumen
Jika tesis adalah pembuka, maka argumen adalah bagian penting yang berupa isi. Pada bagian kedua, penulis mengemukakan sejumlah pendapat atau argumen yang lebih tegas. Pendapat ini menjelaskan lebih detail tentang tesis yang sudah diuraikan sebelumnya. Lalu, untuk memperkuat pendapat, bagian argumen juga bisa berupa fakta. Intinya, meski disebut sebagai bagian argumen, bagian ini bisa berisi pendapat dan fakta.
3. Penegasan Ulang
Penegasan ulang juga bisa disebut dengan kesimpulan. Dalam penegasan ulang, pengarang memberikan kesimpulan yang bisa mewakili teks secara keseluruhan. Penegasan ulang ini adalah semacam perumusan kembali yang lebih ringkas.
Ciri Kaidah Kebahasaan Teks Eksposisi
Ketika membaca teks eksposisi, akan muncul ciri kebahasaan yang cukup dominan. Ciri kebahasaan yang ada di dalam teks eksposisi adalah sebagai berikut.
1. Kata Teknis
Kata teknis sering juga disebut dengan istilah. Kata teknis merupakan kata ataupun gabungan kata yang biasanya hanya digunakan untuk mengungkapkan makna konsep, keadaan, proses, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.
Contoh:
Kata teknis di bidang kesehatan adalah vaksinasi, konstipasi, aneurisme.
Kata teknis di bidang peternakan: cirit putih, jawer, gumboro, dan tiktok.
2. Hubungan Kausalitas
Hubungan kausalitas adalah hubungan sebab dan akibat. Hubungan kausalitas ini bisa ditunjukkan melalui konjungsi atau kata hubung. Ada konjungsi intrakalimat dan antarkalimat yang menyatakan sebab akibat. Simak contoh berikut.
Contoh konjungsi kausalitas intrakalimat:
- karena
- sehingga
- maka
- sebab
Contoh konjungsi kausalitas antarkalimat:
- Oleh karena itu,
- Oleh sebab itu,
- Akibatnya,
3. Hubungan Kronologis
Hubungan kronologis adalah hubungan yang menyatakan urutan. Hubungan kronologis bisa ditunjukkan dengan kata hubung penanda waktu.
Konjungsi kronologis intrakalimat:
- saat
- ketika
- setelah
- sebelum
Konjungsi kronologis antarkalimat:
- Lalu,
- Kemudian,
- Setelah itu,
- Selanjutnya,
4. Hubungan Pertentangan
Hubungan pertentangan bisa menggunakan kata hubung penanda pertentangan. Kata hubung yang digunakan bisa kata hubung intrakalimat atau antarkalimat.
Contoh konjungsi pertentangan intrakalimat:
- sedangkan
- tetapi
- melainkan
Contoh konjungsi pertentangan antarkalimat:
- Namun,
- Akan tetapi,
5. Kata Kerja Mental
Kata kerja disebut juga verba. Kata kerja bisa didefinisikan sebagai kata yang menunjukkan suatu proses. Sementara itu, kata kerja mental adalah kata kerja yang membutuhkan setidaknya tidak hal dalam berproses. Kata kerja mental bisa berupa persepsi, afeksi, serta koneksi.
Kata kerja mental yang berupa persepsi berkaitan dengan pancaindra. Contoh kata kerja mental persepsi adalah mendengar, melihat, meraba, mengecap, dan meraba.
Kata kerja mental afeksi adalah kata kerja yang berhubungan dengan sikap atau hal yang dirasa. Contoh kata kerja mental afeksi adalah takut, benci, cinta.
Kata kerja mental kognisi adalah kata kerja yang berhubungan dengan proses berpikir atau yang menggunakan logika. Contoh kata kerja mental kognisi adalah memahami, berpikir, dan menyimpulkan.
6. Kata Perujukan
Teks eksposisi membutuhkan data dan fakta untuk memperkuat gagasan yang disampaikan. Oleh karena itu, di dalam teks eksposisi juga terdapat kata perujukan. Contoh kata perujukan yang dimaksud adalah sebagai berikut.
- Berdasarkan data,
- Menurut data,
- Merujuk pada,
7. Kalimat persuasif
Dalam teks eksposisi, penulis juga menyelipkan kata-kata persuasif untuk mencoba meyakinkan pembaca. Kata-kata persuasif bersifat ajakan yang sangat halus. Kata persuasif yang dipakai di teks eksposisi dan teks pidato sangat berbeda. Jika di teks pidato, kata persuasinya berupa ajakan langsung, seperti “ayo” atau “mari”. Dalam teks eksposisi, contoh kata persuasif adalah sebagai berikut.
- hendaknya
- sebaiknya
- diharapkan
- perlu
- harus
- semestinya
- seharusnya
Jenis-Jenis Teks Eksposisi
Teks eksposisi bisa dibedakan berdasarkan jenisnya. Berikut adalah jenis-jenis teks eksposisi yang perlu kamu kenali.
- Eksposisi definisi merupakan eksposisi yang bertujuan memaparkan definisi tentang suatu topik tertentu.
- Eksposisi proses merupakan cara-cara atau langkah-langkah untuk melakukan atau membuat sesuatu secara lengkap dari awal sampai akhir.
- Eksposisi Laporan merupakan teks eksposisi yang di dalamnya memaparkan laporan hasil penelitian atau pengamatan.
- Eksposisi Ilustrasi adalah teks yang berusaha memaparkan informasi atau penjelasan suatu topik dengan memberikan gambaran sederhana tentang satu topik tertentu dengan topik yang lainnya. Kedua topik yang dibahas harus memiliki kesamaan di bidang tertentu.
- Eksposisi perbandingan adalah paragraf eksposisi yang berusaha mengungkapkan gagasan utama melalui perbandingan. Eksposisi perbandingan membandingkan dua hal yang memiliki kesamaan.
- Eksposisi pertentangan merupakan paragraf eksposisi yang berisi pertentangan suatu topik dengan topik yang lain.
Cara Membuat Teks Eksposisi
Setelah belajar pengertian, ciri kebahasaan, jenis-jenis, dan struktur teks eksposisi, kali ini kamu bisa mencoba membuat sendiri sebuah teks eksposisi. Untuk memudahkanmu dalam membuat teks eksposisi, kamu bisa menyimak pembahasan tentang tahapan membuat teks eksposisi berikut ini.
1. Menentukan Topik
Langkah pertama yang perlu dilakukan untuk mulai membuat teks eksposisi adalah menentukan topik. Kira-kira, topik apa yang menarik untuk dibahas? Untuk memudahkan proses pembuatan dan pengembangan teks eksposisi, kita bisa mencari topik-topik yang dekat dengan kita. Kamu bisa memulai pembuatan teks eksposisi dengan mencari masalah yang menarik dan dekat.
2. Memilih data-data yang sesuai dengan tema
Setelah menentukan tema, selanjutnya kamu harus mencoba mencari data dan fakta yang sesuatu dengan tema yang diambil. Kamu bisa mengandalkan internet untuk menggali data-data yang diperlukan. Lebih mudah mencari data di internet dibandingkan di media cetak atau melalui wawancara. Meski begitu, pastikan data yang diambil akurat, ya.
3. Membuat Kerangka Karangan
Kerangka karangan sangat penting untuk memudahkanmu dalam mengembangkan teks atau paragraf. Kerangka karangan adalah garis besar yang berisi poin-poin penting. Dengan membuat kerangka karangan terlebih dahulu, kamu bisa lebih mudah mengembangkan paragraf.
4. Mengembangkan Paragraf
Setelah membuat garis besar teks eksposisi, mulailah untuk mengembangkan paragraf. Dari masing-masing ide pokok, buat kalimat penjelas yang mendukung gagasan utamanya. Pastikan pengembangan paragraf bersifat objektif, informatif, dan juga logis. Dalam membuat teks eksposisi, penulis harus fokus untuk memberikan informasi kepada pembaca.
5 Contoh Teks Eksposisi Lengkap dengan Strukturnya
Untuk membantu pemahaman tentang teks eksposisi, pahamilah beberapa contoh berikut ini. Ada 10 contoh teks eksposisi yang bisa disimak. Contoh-contoh ini menyangkut berbagai bidang kehidupan. Langsung saja simak contoh berikut.
1. Contoh Teks Eksposisi Tentang Pendidikan
Judul:
Kekurangan dan Kelebihan Sistem Full Day School
Tesis:
Sistem full day school merupakan sistem kegiatan belajar mengajar yang dibuat oleh Kemendikbud RI pada tahun 2019. Dalam sistem full day school, anak-anak harus berada di sekolah selama 8 jam per hari, yakni mulai pukul 06.45 – 15.30 WIB selama Senin – Jumat. Sistem ini sudah mulai diberlakukan di sekolah-sekolah negeri sejak tahun 2018 lalu. Setelah kurang lebih satu tahun berjalan, kekurangan dan kelebihan sistem full day school mulai terlihat. Seperti apa kekurangan dan kelebihannya?
Rangkaian Argumen:
Meski bernama full day, sistem belajar tidak berlangsung tanpa henti dari pagi hingga malam. Menurut Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017, full day school berlangsung selama 8 jam per hari mulai Senin sampai Jumat. Durasi full day school adalah mulai 06.45 – 15.30 dengan jeda istirahat setiap dua jam sekali. Durasi KBM ini juga sudah sesuai dengan kurikulum tahun 2013.
Dengan memberlakukan sistem ini, siswa setidaknya akan mendapatkan berbagai manfaat. Manfaat pertama adalah siswa bisa memahami materi pelajaran lebih baik lagi. Tak hanya itu, orang tua juga tak perlu cemas perihal pergaulan anak. Kegiatan mereka lebih besar terpusat di sekolah. Jadi, orangtua tak perlu takut anak mereka terjerumus pergaulan yang negatif di luar sekolah.
Manfaat lainnya adalah anak-anak bisa berakhir pekan dengan keluarga. Setelah anak-anak dan orang tua sama-sama sibuk belajar dan bekerja, akhir pekan menjadi waktu yang tepat untuk berkumpul. Kedekatan antara orang tua dan anak pun bisa terbangun.
Di sisi lain, segala sesuatu memang selalu ada dampak positif dan negatifnya. Dengan sistem full day school, anak-anak rentan mengalami stress. Karena harus berada di sekolah dalam waktu yang lebih lama, anak-anak kehilangan kesempatan untuk bermain. Terlebih, usai kegiatan KBM, anak masih harus mengikuti ekskul atau les bimbel.
Sisi negatif lainnya adalah anak jadi lebih gampang sakit. Kelelahan dan stress menjadi pemicu utama datangnya penyakit. Lebih dari itu, sistem full day school juga belum menjamin prestasi anak akan meningkat.
Penegasan Ulang:
Segala sesuatu pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan, termasuk sistem full day school. Supaya kekurangan sistem ini tidak berdampak buruk pada anak, orang tua harus lebih memperhatikan kebutuhan anak. Jangan membebani anak dengan banyak kegiatan lain di luar sekolah. Bekali juga anak dengan bekal makanan yang bergizi selama berada di sekolah.
2. Contoh Teks Eksposisi Tentang Kesehatan
Judul:
Efek Pemakaian Headset atau Earphone pada Otak
Tesis:
Di era yang modern, headset atau earphone menjadi salah satu aksesoris wajib bagi kaum muda. Dengan menggunakan aksesoris ini, kita bisa lebih nikmat dalam mendengarkan musik. Tak hanya itu, headset juga memudahkan kita dalam berkomunikasi menggunakan telepon saat sedang berkendara. Namun, apakah ada efek buruk dari penggunaan headset?
Rangkaian Argumen:
Meski sangat menguntungkan, headset atau earphone ternyata punya efek buruk bagi kesehatan. Gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh headset bisa berpengaruh pada sistem kerja otak. Terbukti, gelombang elektromagnetik bisa mempengaruhi listrik otak pada tikus.
Paparan musik dengan headset bisa mempengaruhi ambang pendengaran manusia, terutama ika didengarkan dengan volume keras, yakni melebihi batas 100 desibel. Perlu kamu tahu, suara tingkat ringan dewasa adalah 25 – 40 desibel, anak-anak 20 – 40 desibel. Jika volume keras yang melebihi 100 desibel didengarkan dalam waktu lama, efek buruknya adalah gangguan pendengaran secara permanen.
Penegasan Ulang:
Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa pemakaian headset juga bisa berefek negatif untuk kesehatan. Terutama, saat kamu mendengarkan musik dengan volume keras dan waktu yang lama menggunakan headset. Jika tidak ingin mendapatkan efek buruk ini, gunakan headset sewajarnya dengan volume yang tidak terlalu keras.
3. Contoh Teks Eksposisi Tentang Lingkungan
Judul:
Akibat Kebakaran Hutan di Kalimantan dan Sumatra
Tesis:
Musibah kebakaran hutan kembali melanda Indonesia. Pada tahun 2019, musibah ini melanda di Kalimantan dan Sumatera. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, disebutkan bahwa penyebab kebakaran hutan adalah musim kemarau yang berkepanjangan. Akibat dari musibah tahunan ini pun dirasakan oleh masyarakat yang berada di Riau, Kalimantan Tengah, hingga Kalimantan Barat.
Rangkaian Argumen:
Berdasarkan data yang diperoleh dari BNPB, hingga Senin, 16 September 2019, titik panas yang ditemukan di Riau sebanyak 58 titik, Jambi 62 titik, Sumatra Selatan 115 titik, Kalimantan Barat 384 titik, Kalimantan Tengah 513 titik, serta Kalimantan Selatan 178 titik. Selama bulan September, data KLHK juga menyebutkan bahwa luas karhutla sudah mencapai 328.722 ha. Dari angka tersebut, Kebakaran di Kalimantan Tengah tercatat mencapai 44.7 ha, Kalimantan Barat 25.900 ha, Kalimantan Selatan 19.490 ha, Sumatra Selatan 11.826 ha, Jambi 11.022 ha, serta Riau 49.266 ha.
Selain menyebabkan kerusakan hutan, kebakaran hutan juga menyebabkan kualitas udara menurun. Indeks Standar Pencemar Udara atau ISPU di Palangkaraya bahkan sudah pada tahap berbahaya bagi semua populasi yang terpapar pada saat tersebut. Tak hanya itu, di Pekanbaru dan Pontianak, ISPU juga sudah masuk kategori tidak sehat.
Udara yang tercemar tersebut tentu akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan untuk makhluk hidup yang ada di kawasan tersebut. Masyarakat tidak bisa keluar rumah dengan leluasa akibat kualitas udara yang buruk. Kabut asap yang tebal akibat kebakaran juga rawan menyebabkan kecelakaan di jalan raya.
Penegasan Ulang:
Tak hanya manusia, kebakaran hutan juga berdampak buruk bagi satwa yang tinggal di hutan. Sebagian besar satwa mati terbakar akibat bencana ini. Untuk itu, perlu diupayakan pencegahan dan penanggulangan masalah kebakaran.
4. Contoh Teks Eksposisi Tentang Sosial
Judul:
Masalah Kemiskinan yang Tak Pernah Berakhir di Indonesia
Tesis:
Kemiskinan masih menjadi masalah sosial yang belum juga terselesaikan. Masalah kemiskinan ini tentu tidak hanya dirasakan oleh negara Indonesia. Di negara maju pun, masalah kemiskinan masih terus terjadi. Lalu, seperti apa masalah kemiskinan yang terjadi di Indonesia?
Rangkaian Argumen:
Penyebab kemiskinan memang sangat beragam. Di Indonesia, masalah kemiskinan masih berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan pokok. Di pelosok negeri, masih banyak saja masyarakat yang mengalami busung lapar. Lalu, apa saja penyebab kemiskinan yang ada di Indonesia?
Masalah kemiskinan memang menjadi masalah yang kompleks. Salah satu penyebab kemiskinan di Indonesia adalah tingkat Pendidikan yang rendah. Seperti yang kita ketahui bersama, pendidikan adalah kebutuhan wajib yang harus didapatkan oleh seluruh masyarakat. Rendahnya tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh pada terbatasnya akses ke dunia pekerjaan.
Tak hanya itu, kemiskinan di Indonesia juga disebabkan oleh mindset orang Indonesia yang lebih senang bermalas-malasan daripada bekerja. Hobi bermalas-malasan ini diperparah dengan beban hidup keluarga yang banyak. Jika mindset masyarakat Indonesia masih seperti ini, masalah kemiskinan benar-benar tidak akan berakhir.
Penegasan Ulang:
Melakukan hal besar untuk memberantas kemiskinan memang tidak mudah. Namun, setidaknya kita bisa membuat perubahan untuk diri kita sendiri. Belajarlah dengan rajin selama duduk di bangku sekolah. Dengan ilmu yang didapat, kelak kita bisa menjauhkan diri dari kemiskinan.
5. Contoh Teks Eksposisi Tentang Budaya
Judul:
Mengenal Tari Merak sebagai Kebudayaan Khas Jawa Barat
Tesis:
Tari Merak adalah tarian kontemporer yang berasal dari Jawa Barat. Tarian ini menampilkan koreografi yang mengekspresikan kehidupan seekor burung merak. Seluruh gerakan dalam tarian ini diambil dari tingkah laku si burung merak.
Rangkaian Argumen:
Menurut sejarah, orang yang pertama kali membawa tarian ini ke dunia pentas seni adalah Raden Tjetjep Soemantri. Tarian ini pertama kali dibuat pada tahun 1950-an. Semua koreografinya diciptakan sendiri oleh Raden Tjetjep Soemantri. Karena terinspirasi dari kehidupan burung merak, tarian ini pun diberi nama Tari Merak.
Dalam perkembangannya, Tari Merak ini sudah mengalami berbagai perubahan. Saat ini, tarian ini dipentaskan dengan cara berpasang-pasangan. Masing-masing penari akan memainkan peran sebagai burung merak jantan dan burung merak betina. Tarian ini juga diiringi dengan alat musik tabuh, yakni gending macan ucul. Koreografi yang berpadu dengan alunan musik yang syahdu membuat tarian ini menjadi sangat menarik.
Penegasan Ulang
Tari Merak menjadi tarian khas Indonesia yang perlu kita jaga bersama. Setelah mengenal apa itu Tari Merak, selanjutnya sebagai bagian dari generasi muda Indonesia, kita wajib menjaganya. Bagaimana caranya? Kita bisa mulai dengan mengapresiasi budaya lokal.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, bisa dipahami bahwa teks eksposisi adalah teks yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat. Teks eksposisi juga kadang-kadang berfungsi untuk membujuk pembaca untuk melakukan sesuatu. Ulasan ini sangat penting untuk materi belajar di rumah.
Sebagai materi wajib dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, kita wajib memahami materi teks eksposisi. Materi ini diujikan untuk tingkat SMP dan SMA. Untuk tingkat SMA, guru akan memberikan tugas untuk membuat teks eksposisi. Uraian ini bisa jadi acuan untuk belajar.
No comments: