Banyaknya aturan dalam penulisan daftar pustaka seringkali membuat sebagian orang semakin bingung mengenai cara penulisannya. Memang menulis daftar pustaka bukanlah perkara yang mudah, terlebih lagi jika kamu tidak pernah mencobanya sama sekali. Untuk mendapatkan gambar seputar penulisan daftar pustaka yang benara, di bawah ini Mamikos sudah memberikan gambaran hingga contoh-contohnya untuk kamu.
Apa Itu Daftar Pustaka?
Di dalam penulisan suatu karya ilmiah, tentunya penulis dituntut untuk menyajikan informasi dengan disertai sumber yang benar. Tuntutan menyajikan dengan sumber yang benar inilah yang membuat daftar pustaka wajib disertakan si suatu karya ilmiah. Nah, daftar pustaka ini sendiri memiliki arti suatu daftar rujukan yang di dalamnya terdapat judul, nama pengarang, tahun terbit, dan yang lainnya serta ditempatkan di halaman terakhir pada sebuah suatu karya tulis. Daftar pustaka umumnya dibutuhkan sebagai sumber rujukan guna memastikan kebenaran dari data yang diambil. Dengan menyertakan daftar pustaka, karya ilmiah yang kamu bikin pun bisa dipercaya keasliannya.
Tujuan Penulisan Daftar Pustaka
Ada beberapa tujuan mengapa daftar pustaka ini diperlukan, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Agar terhindar dari plagiarism
Salah satu tujuan penulisan daftar pustaka di dalam karya ilmiah adalah untuk menguatkan atau mendukung tulisan ilmiah kamu. Oleh karena itu, kamu harus mencantumkan sumber kutipan kamu secara singkat di bagian akhir setelah kalimat kutipan atau tepat sebelum kalimat kutipan (paling dekat dengan kalimat kutipan) dan menuliskan sumbernya secara lengkap pada daftar pustaka. Dengan melakukan ini sebenarnya kamu sedang menghindarkan diri dari masalah di kemudian hari terkait dengan mengambil hak cipta karya tulis seseorang tanpa ijin.
2. Menghargai penulis sebelumnya
Ketika kamu menuliskan secara daftar pustaka di akhir karya ilmiah, secara tidak langsung kamu sudah mengapresiasi ide dari seseorang. Selain itu, penulisan daftar pustaka juga secara tidak langsung membuat kamu mengakui bahwa teks pada bagian tertentu dalam karya ilmiah yang kamu tulis adalah dari ide, argumen, dan atau analisa orang lain.
3. Membantu pembaca yang ingin tahu lebih dalam mengenai sumber kutipan
Tujuan penulisan daftar pustaka yang ketiga adalah agar dapat membantu pembaca yang ingin mengetahui lebih dalam tentang kutipan tersebut. Terkadang, ada beberapa pembaca yang tertarik untuk membaca lebih dalam tulisan yang kamu kutip di dalam tulisan kamu. Dengan adanya daftar pustaka, pembaca pun dapat menelusuri informasi sumber kutipan dengan mudah karena sudah mendapatkan rincian lengkapnya di daftar pustaka.
Unsur-Unsur Umum Dalam Penulisan Daftar Pustaka
Menulis daftar pustaka di akhir karya tulisan ilmiah tentunya mengharuskan kamu mengetahui beberapa hal. Untuk menulis daftar pustaka sendiri, tanda baca dan unsur yang dimuat wajib untuk dipahami. Dengan memahami unsur-unsur dari daftar pustaka nantinya akan memudahkan kamu dalam menuliskan daftar pustaka yang baik dan benar. Ada beberapa unsur penting yang selalu dimuat dalam daftar pustaka, yakni:
1. Nama Penulis
Nama penulis harus ditulis pada awal daftar pustaka. Jika nama penulis terdiri lebih dari 2 kata maka nama penulis dibalik dan diberi tanda koma. Di beberapa sumber penulisan juga seringkali terdapat nama penulis yang disertai dengan gelar. Bisa berupa gelar pendidikan, gelar keagamaan hingga gelar bangsawan. Untuk menulis daftar pustaka, nama penulis ditulis tanpa menggunakan gelar.
2. Tahun Terbit
Selain nama penulis, tahun terbit juga perlu dicantumkan. Setelah nama pengarang barulah ditulis tahun terbit. Tahun terbit ditulis dalam angka bukan huruf. Perhatikan dengan detail yang mana tahun penerbit atau tahun cetakan awal. Jika tidak ada tahun terbit maka ditulis “Tanpa Tahun” dan diakhiri tanda titik.
3. Judul Buku
Judul buku yang dikutip harus ditulis secara lengkap. Penulisan judul buku umumnya dibuat dengan Italic atau miring. Tetapi ada juga ditulis secara Bold atau tebal dan Underline atau garis bawah. Letak penulisan judul buku tepat setelah tahun terbit. Seperti tahun terbit, judul buku juga diakhiri tanda titik. Perlu diperhatikan penulisan judul buku sesuai dengan judul asli. Penggunaan font kapital di setiap kata juga harus sesuai yang asli. Jangan lupa judul dibuat dengan miring.
4. Kota Terbit
Kota terbit perlu dicantumkan pada daftar pustaka. Penulisan kota terbit tepat setelah judul buku dan sebelum nama penerbit. Nama kota terbit akan diakhiri dengan tanda titik dua (:).
5. Nama Penerbit
Nama penerbit akan ditulis setelah tanda titik dua (:) yang diikuti kota terbit. Penulisan nama penerbit berada di akhir kalimat daftar pustaka. Nama penerbit akan diakhiri tanda titik.
Aturan Penulisan Daftar Pustaka
Aturan di bawah ini merupakan aturan umum untuk penulisan daftar pustaka yang baik dan benar.
- Penulisan nama pengarang yang di awali dari nama belakang atau nama keluarga, lalu selanjutnya diikuti dengan penggunaan tanda koma serta nama depan.
- Penulisan untuk nama pengarang yang di mana adalah orang Tionghoa/Jepang/Korea tidak perlu untuk dibalik, sebab nama keluarganya memang ada di bagian depan.
- Apabila kalian mengutip, nama pengarang yang terdapa di dalam kutipan tersebut wajib untuk dimasukkan ke daftar pustaka secara lengkap.
- Sebutan gelar tidak perlu untuk dicantumkan.
- Apabila didapati lebih dari satu pengarang, maka kalian hanya perlu mencantumkan nama pengarang pertama saja yang dibalik. Sisanya tidak perlu untuk dibalik.
- Daftar pustaka diurutkan sesuai dengan huruf abjad.
- Apabila dijumpai lebih dari satu sumber daftar pustaka yang di mana nama pengarangnya sama, maka nama pengarang tetap ditulis sebanyak jumlah dari sumber.
- Apabila sumber yang dipakai tidak ada nama pengarangnya, maka kita tulis nama lembaga atau instansi yang menerbitkan.
- Batas tahun referensi pustaka yang dipakai mempunyai batas maksimal ialah 5 tahun terakhir.
- Apabila mengambil sumber dari internet, untuk alasan kredibilitas, tidak diperkenankan untuk mengambil sumber dari blogspot, wordpress, ataupun wikipedia.
- Penulisan dari nama judul harus dibedakan dengan memberikan efek tebal/miring/garis bawah atau juga bisa diapit tanda petik dua (“).
Setelah memahami aturan umumnya, Mamikos akan bagikan juga tata cara penulisan daftar pustaka dengan berbagai macam sumber seperti internet, buku, jurnal, dan lainnya.
Contoh Cara Penulisan Daftar Pustaka
Internet
Internet dapat menjadi sumber penulisan karya tulis yang dapat menunjang dan memperluas informasi yang diperoleh. Daftar pustaka yang sumbernya berasal dari internet memerlukan beberapa unsur yang perlu dicantumakan. Disini tidak ada dicantumkan kota terbit dan nama penerbit seperti daftar pustaka pada umumnya. Penulisan daftar pustaka yang sumbernya dari web akan ditambah dengan alamat web itu sendiri. Selain itu juga perlu dicantumkan tanggal akses web tersebut.
Kebanyakan kesalahan pada daftar pustaka terletak pada format penulisannya dan sumber-sumber yang dikutip tidak akurat. Cara menulis daftar pustaka dari internet, sama seperti cara menulis daftar pustaka dari sumber-sumber lainnya. Adapun berikut Mamikos rincikan cara-caranya.
Cara menulis daftar pustaka dari internet menggunakan gaya tulisan APA (American Psychological Association). Gaya tulisan APA yaitu dengan susunan nama web atau situs, tanggal artikel dibuat, judul artikel, waktu mengakses dan alamat website (URL) secara lengkap. Contohnya:
Liputan6.com. (2019, 18 Maret). 4 Ciri-ciri Globalisasi yang Tanpa Disadari Mengubah Kehidupan. Diakses pada 19 Maret 2019, dari https://www.liputan6.com/citizen6/read/3919594/4-ciri-ciri-globalisasi-yang-tanpa-disadari-mengubah-kehidupan
Cara menulis daftar pustaka dari internet dengan format penulisan MLA atau Modern Language Association dengan susunan yaitu judul artikel, nama website, tanggal artikel dibuat, waktu akses, alamat website (URL) lengkap. Contohnya:
“4 Ciri-ciri Globalisasi yang Tanpa Disadari Mengubah Kehidupan”. Liputan6.com. 18 Maret 2019. 19 Maret 2019. <https://www.liputan6.com/citizen6/read/3919594/4-ciri-ciri-globalisasi-yang-tanpa-disadari-mengubah-kehidupan>
Selanjutnya, cara menulis daftar pustaka dari internet dengan format tulisan MHRA atau Modern Humanities Research Association. Susunannya nama website, “judul artikel”, deskripsi website, tanggal artikel dibuat, <alamat website atau URL > [waktu diakses]. Contohnya:
Liputan6.com, “4 Ciri-ciri Globalisasi yang Tanpa Disadari Mengubah Kehidupan”, Ciri-ciri Globalisasi Bagi Kehidupan, 18 Maret 2019, <https://www.liputan6.com/citizen6/read/3919594/4-ciri-ciri-globalisasi-yang-tanpa-disadari-mengubah-kehidupan> [diakses pada 19 Maret 2019]
Cara menulis daftar pustaka dari internet dengan format penulisan Council of Science Editors dengan susunan nama website, judul artikel [internet], deskripsi website, tanggal artikel dibuat [waktu diakses], URL lengkap. Contoh penulisannya:
Liputan6.com. 4 Ciri-ciri Globalisasi yang Tanpa Disadari Mengubah Kehidupan [internet]. Ciri-ciri Globalisasi Bagi Kehidupan, 18 Maret 2019, 13:10 [diakses 19 Maret 2019]. Tersedia dari https://www.liputan6.com/citizen6/read/3919594/4-ciri-ciri-globalisasi-yang-tanpa-disadari-mengubah-kehidupan
Buku
Perlu diperhatikan tata cara penulisan daftar pustaka yang sumbernya berasal dari buku. Jangan lupa untuk memperhatikan urutan serta tanda baca yang digunakan dalam menulis daftar pustaka. Format penulisan daftar pustaka yang sumbernya dari buku adalah Nama pengarang. Tahun terbit. Judul buku. Tempat terbit: Nama penerbit.
Apabila sumber buku yang kamu gunakan untuk karya ilmiah kamu hanya memiliki satu orang nama penulis, maka nama penulis ditulis dengan terbalik seperti penjelasan sebelumnya. Format penulisannya sama. Berikut ada beberapa contoh daftar pustaka dengan satu orang penulis.
Mahendra, Rendra. 2010. Politik dan Ekonomi. Jakarta: Pustaka Barat.
Maharani, Intan. 2000. Panduan Penulisan Biografi. Jakarta: Intermedia.
Syafani, Riska. 2001. Gaya Fashion Terkini. Makasar: Media Baru.
Arsyad, Alwi. 2010. Penggunaan dan Penerapan Teknologi di Dalam Industri Pertanian dan Perkebunan. Jakarta: Warna Media.
Putra, Reza. 2005. Pengaruh Teknologi Pada Bidang Politik, Ekonomi, Sosial dan Budaya. Makasar: Media Lama
2. Cara menulis daftar pustaka dari buku (dua atau tiga penulis)
Biasanya sumber buku memiliki 2 atau lebih dari 2 pengarang. Untuk membuat daftar pustaka bisa mencantumkan semua pengarang ataupun tidak. Berikut beberapa contoh daftar pustaka dengan 2 atau 3 penulis.
Ramadhan, Sela, dan Agus Wijaya. 2007. Metode Pembelajaran dan Trik Menyelesaikan Soal Matmatika Untuk Pemula. Jakarta: Intermedia.
Ramadhan, Reza, Budiono dan Viona Putri. 2006. Dasar-dasar Mempelajari Tenses Untuk Beginner 2. Bandung. Pustaka Indonesia.
Saputra, Rio, dkk. 2010. Alat-alat Musik Daerah di Indonesia. Bandung: Media Raya.
Muhammad, Fiqri, dan Anzar R.W. 2009. Panduan Pidato Bahasa Inggris Terlengkap. Bandung: Putra Media.
Safitri, Alda, dkk. 2008. Panduan Pidato Bahasa Indonesia Terlengkap. Jakarta: Putera Media
Beberapa buku juga ada yang tidak ada nama penulisnya. Bagaimana cara menuliskan nama penulis di daftar pustaka? Jika tidak ada penulisnya yang tercantum dalam sumber maka ditulis dengan nama lembaga penerbit atau dengan “anonim”. Berikut beberapa contoh daftar pustaka tanpa nama penulis.
Depdiknas. 2010. Panduan Pengajaran Pendidikan Tingkat Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Depdiknas.
Depag. 2007. Panduan Tata Cara Pelaksanaan Umroh dan Haji Edisi 2. Jakarta: Depag.
Anonim. 2000. Kumpulan Puisi, Pantun dan Gurindam. Surabaya: Balai Pustaka.
Anonim. 1999. Kancil Yang Cerdik. Surabaya: Intermedia.
Anonim. 20007. Tips Melewati Tes Psikotes. Bandung: Bentang Media.
Sumber daftar pustaka tak jarang bukan hanya dari buku lokal saja. Ada pula beberapa buku yang diterbitkan di luar negeri. Tak jarang juga terdapat buku luar negeri yang telah diterjemahkan dalam bahasa. Berikut beberapa contoh daftar pustaka dengan buku terjemahan.
Ningsih, Ayudiah (Penterjemah). 2010. Dasar-dasar Akuntansi Keuangan Menegah Edisi 2. Surabaya: Balai Pustaka.
Saputra, Robi (Penterjemah). 2011. Analisis Manajemen Produksi dan Manajemen Pemasaran. Bandung: Intermedia
Zakira, Alda (Penterjemah). 2010. Metode-metode Perencanaan Produksi dan Pemasaran. Bandung: Intermedia.
Beberapa buku yang jenisnya sama memiliki beberapa judul yang berbeda tetapi ditulis oleh pengarang yang sama. Jika penulisnya sama, cukup diberi garis bawah sebanyak 10 ketukan. Berikut ada beberapa contoh daftar pustaka yang nama penulisnya sama tetapi judul bukunya yang berbeda.
Maharani, Riska. 2008. Dasar-dasar Akuntansi Keuangan Menengah Edisi 1. Semarang: Media Akuntansi.
__________. 2009. Dasar-dasar Akuntansi Keuangan Menengah Edisi 2. Semarang: Media Akuntansi.
__________. 2010. Dasar-dasar Akuntansi Keuangan Menengah Edisi 3. Semarang: Media Akuntansi.
Oviolin, Priska. 2005. Manajemen Keuangan dan Pasar Modal Edisi 1. Aceh: Media Ekonomi.
__________. 2007. Manajemen Keuangan dan Pasar Modal Edisi 2. Aceh: Media Ekonomi.
__________. 2009. Penerapan Manajemen Keuangan dan Pasar Modal. Aceh: Media Ekonomi.
Agustina, Ovi. 2009. Pengantar Ilmu Ekonomi Pembangunan Edisi 1. Jakarta: Mediatama
__________. 2010. Pengantar Akuntansi II. Jakarta: Mediatama.
Warren, Jhonshon. 2014. Method of Operational Management Part 1. London: Publishing House.
__________. 2016. Method of Operational Management Part 2. London: Publishing House.
__________.2017. Method of Operational Management Part 3. London: Publishing House
Jurnal
Penulisan daftar pustaka di mana sumbernya dari jurnal tidak jauh berbeda dari yang sumbernya buku. Hanya saja, dalam kontek sini ada judul jurnal, volume, dan juga halaman. Daftar pustakanya juga tidak memuat kota terbit dan nama penerbit. Nama penulis jurnal disini juga tidak dibalik seperti daftar pustaka pada umumnya. Bagaimana bentuk daftar pustaka yang sumbernya berasal dari jurnal? Berikut beberapa contoh daftar pustaka yang sumbernya dari jurnal.
Alwi Putra. 2015. Penerapan Pendidikan Karakter dan Pembelajaran Akidah dan Akhlak. Jurnal Pendidikan Dasar Islam. 9(2): 15-17.
Alya Maulia. 2010. Probabilitas Pasar Modal dan Perbankan di Lingkungan Pedesaan. Jurnal Statistik. 11(2): 18-20.
Nagita Shafira. 2012. Kesalahan Yang Sering Dicatat Pada Rekonsiliasi Bank. Jurnal Akuntansi. 10(2): 10-15.
Muhammad Fahrul. 2016. Tata Cara Berwudhu Dan Niat Sholat 5 Waktu. Jurnal Pendidikan Dasar Islam. 9(2): 11-12.
Riana Mawar. 2015. Sejarah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 1945. Jurnal Sejarah. 7(2): 9-11.
Riani Syari. 2016. Ruang Lingkup Informasi Publik di Indonesia. Jurnal Publikasi. 10(3): 10-15.
Syahrul Sarifudin. 2017. Pengaruh Teknologi Informasi di Bidang Ε-Commerce. Jurnal Teknologi. 12(4): 14-18.
Luthfi Mufarid. 2018. Perkembangan Ε-Commerce dan Tingkat Konsumsi di Indonesia. Jurnal Teknologi. 15(3): 19-22.
Awi Anastasia. 2016. Sistem Pemungutan Pajak dan Realisasi Pajak di Daerah Pedesaan. Jurnal Pajak. 11(4):17-18.
Dea Syita. 2010. Peristiwa Pemalsuan Laporan Keuangan Yang Terjadi di Indonesia. Jurnal Akuntansi. 11(2): 16-22.
Maulidia Akhir. 2016. Syarat dan Tata Cara Melakukan Zakat Fitrah. Jurnal Agama Islam. 9(3): 10-11.
No comments: